Berawal dari bulan November tahun 2003, Bapak Timbul Siagian sering merasakan kesemutan pada jari tangan dan jari kakinya yang semakin hari semakin bertambah parah. Lama kelamaan kedua kakinya berangsur-angsur tidak kuat lagi untuk dibawa berjalan, begitu juga dengan kedua tangannya yang tidak kuat lagi memegang barang-barang. Dan bila jari-jari tangan dan kakinya disentuh maka akan terasa disetrum. Karena kondisinya yang semakin parah Pak Timbul memutuskan untuk pergi ke Rumah sakit.
Berdasarkan keluhan dan pemeriksaan yang dilakukan oleh dokter, dokter mengambil kesimpulan bahwa pak Timbul mengalami SGB (Syndrome Guillen Barre), suatu penyakit yang menyerang saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak, dimulai dari anggota gerak bawah berlanjut ke atas yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri. Akibat penyakit ini Pak Timbul sama sekali tidak dapat beraktifitas normal seperti biasanya, bahkan untuk makan dan ke kamar mandi dia harus selalu ditolong oleh orang lain.
Pada tanggal 12 Februari 2004, Pak Timbul dibawa oleh keluarganya ke KPPI dengan kondisi yang masih lumpuh. Kemudian, pada tanggal 11 Maret 2004 ia datang kembali ke KPPI untuk kedua kalinya. Saat itulah ia merasakan perubahan pada kaki dan tangannya. Setelah didoakan oleh Hamba Tuhan kemudian ia mencoba untuk berdiri. Puji Tuhan ia dapat berdiri!
Pak Timbul bersaksi, selama tiga bulan mengalami kelumpuhan dan tidak dapat berdiri dari kursi rodanya maka kali ini adalah yang pertama kali dia bisa keluar dari kursi roda, bahkan dia sanggup mendorong kursi rodanya sendiri.
HALELUYA….. Sekarang Pak Timbul sudah dapat melakukan semua aktivitas yang selama sakit tidak dapat ia lakukan.
Pada KPPI 13 Mei 2004, dua bulan sesudah disembuhkan di KPPI, dia datang dengan kondisi berjalan sendiri dan normal tanpa bantuan kursi roda lagi. Haleluyah!
Dalam pemeriksaan, dokter menyatakan bahwa pak Timbul mengalami SGB (Syndrome Guillen Barre), suatu penyakit yang menyerang saraf sehingga menyebabkan kelumpuhan pada anggota gerak, dimulai dari anggota gerak bawah berlanjut ke atas yang dapat disebabkan oleh infeksi virus atau bakteri.
Pak Timbul dibawa oleh keluarganya ke KPPI (12 Februari 2004) dengan kondisi yang masih lumpuh. Datang kembali ke KPPI untuk kedua kalinya, saat itulah ia merasakan perubahan pada kaki dan tangannya. Setelah didoakan kemudian ia mencoba untuk berdiri. Puji Tuhan ia dapat berdiri!
Video Kesaksian : https://www.youtube.com/watch?v=akAEoWTs-5U
0 comments:
Posting Komentar