Smith dilahirkan
tanggal 8 Juni 1859, di satu desa kecil Menston, Yorkshire, Inggris. Kedua
orangtuanya John dan Martha Wigglesworth bukan Kristen, tapi berkat bimbingan
neneknya yang percaya pada kuasa Allah, Smith muda menemukan pencerahan. Dia
sadar akan apa yang telah Yesus kerjakan baginya melalui darahNya dan
kebangkitanNya, dan Smith tidak pernah meragukan keselamatannya.
Sejak usia 6 tahun,
Smith harus bekerja untuk membantu kehidupan ekonomi keluarganya. Dan sejak
seusia itu juga ia telah menjadi penjala jiwa. Orang pertama yang
dimenangkannya adalah ibunya sendiri. Ketika Smith berusia 13 tahun,
keluarganya pindah ke Bradford dan di tempat baru ini ia aktif melayani di
Wesleyan Methodist Church. Meskipun tidak bisa membaca dengan baik, Smith tidak
pernah meninggalkan rumah tanpa mengantongi Alkitab Perjanjian Lamanya dan
selalu memberitakan Injil kepada siapapun yang ditemuinya.
Ketika berusia 17
tahun, Smith bertemu dengan seseorang yang mengajarinya bisnis pipa ledeng dan
sekaligus memberitahukan tentang arti dan pentingnya baptisan air. Tak lama
setelah itu iapun dibaptis selam dan tekadnya semakin bulat untuk mengubah
jalan siapapun yang dijumpainya. Pekerjaannya sebagai tukang pipa ledeng sangat
baik sehingga dengan bekal pengalamannya itu ia memutuskan untuk pergi ke
Liverpool. Percaya bahwa Tuhan akan menolongnya dalam segala sesuatu, dan
dengan kuasa Allah yang begitu kuat dalam dirinya, Smith mulai melayani
anak-anak di Liverpool sambil bekerja. Smith memberitakan Injil kepada mereka.
Ratusan orang datang ke tempat Smith dan ia selalu berpuasa sepanjang hari
Minggu. Paling sedikit 50 orang diselamatkan setiap kali ia melayani. Bala
Keselamatan juga sering mengundang Smith untuk berkhotbah dalam kebaktian
mereka, dan ketika ia berkhotbah selalu berdiri dengan hancur hati sambil
menangis di hadapan jemaat.
Tahun 1882 Smith
menikah dengan Mary Jane Featherstone, seorang hamba Tuhan yang militan. Mereka
berdua menyewa sebuah gedung kecil untuk tempat kebaktian dan menamainya “Misi
Jalan Bradford”. Setelah menikah selama 30 tahun, pasangan ini memiliki seorang
puteri dan empat putera. Di akhir tahun 1800-an
Smith pergi ke Leeds untuk membeli persediaan bagi bisnis pipa ledengnya. Di
Leeds dia menghadiri satu kebaktian kesembuhan ilahi dan mengamati berbagai
kejadian ajaib yang terjadi. Hatinya begitu tergerak dan mulai mencari orang
sakit di Bradford untuk dibawa ke Leeds dan membiayai segala keperluan
perjalanan mereka. Sejak itu Smith mulai mengabdikan dirinya dalam pelayanan
kesembuhan. Banyak orang telah dibawanya ke Leeds dan disembuhkan Tuhan di
sana.
Suatu ketika pemimpin
di Wisma Kesembuhan Leeds meminta Smith untuk berkhotbah. Mulanya ia ragu, tapi
akhirnya ia tetap melayani. Di akhir khotbahnya, 15 orang maju ke mimbar untuk
disembuhkan. Ketika Smith mendoakan seorang laki-laki dengan tongkat penopang
di tangannya, orang itu tiba-tiba melompat berkeliling dan disembuhkan saat itu
juga. Smith amat sangat terkejut melebihi siapapun juga. Sejak kejadian itu,
pintu-pintu pelayanan mulai terbuka bagi Smith. Tidak lama kemudian ia
mengadakan kebaktian kesembuhan di gerejanya di Bradford. Pada malam pertama,
12 orang datang minta kesembuhan dan semuanya disembuhkan.
Hari-hari selanjutnya
dilewati Smith dengan penuh kesibukan. Rumahnya dibanjiri surat dari seluruh
penjuru negeri yang memintanya untuk datang dan mendoakan sakit-penyakit
mereka. Di tengah pelayanan yang luar biasa sibuk, bisnis pipa ledengnya
mengalami kemunduran sehingga ia memutuskan untuk menutupnya dan memulai
pelayanan sepenuh waktu.
Awal tahun 1913 adalah
saat kedukaan yang dalam bagi Smith. Isterinya tercinta meninggal dunia karena
serangan jantung. Dengan hati hancur, Smith harus merelakannya. Walau begitu
pelayanan Smith terus berjalan bahkan kali ini dengan kuasa yang jauh lebih besar.
Sejak tahun 1914 ia melayani secara internasional, berkeliling dari satu negara
ke negara lain dan ia begitu terkenal di benua Eropa dan Amerika.
Teori Smith dalam hal
iman begitu sederhana : Percaya saja! Banyak buku ditulis agar bisa menemukan
rahasia kuasa Wigglesworth, namun jawabannya sederhana. Imannya yang besar
lahir dari hubungannya dengan Yesus Kristus. Dalam pelayanan kesembuhan, Smith
seringkali memakai cara2 yang kurang manusiawi. Seperti menyuruh orang yang
kedua pangkal pahanya menderita encok untuk lari, bahkan didorongnya dan mereka
berdua berlari mengitari gedung. Tapi kuasa Allah turun atas orang ini dan ia
sembuh sama sekali. Metode2 Smith ini sering dikritik orang, tapi ia tidak
pernah goyah dan bahkan menaruh belas kasihan pada mereka yang mengkritik.
Smith tahu bahwa Tuhan akan menjawab iman, bukan metodenya. Dan hal ini
dibuktikannya saat berada di Swiss. Smith menyuruh lebih dari 2,000 orang untuk
menumpangkan tangan kepada diri sendiri dan percaya bahwa kesembuhan akan terjadi
saat ia berdoa. Dan kesembuhan itu tetap terjadi dengan luar biasa.
Pada tahun 1922, ia
pergi ke Selandia Baru dan Australia. Sebagian orang percaya bahwa kebaktian
Smith melahirkan gereja2 Pantekosta di sana. Meskipun tinggal hanya beberapa
bulan, ribuan orang diselamatkan, disembuhkan, dan dipenuhi Roh Kudus.
Australia, dan Selandia Baru mengalami kebangunan rohani terbesar yang pernah
mereka lihat. Berbagai pengalaman
kesembuhan ajaib yang terjadi dalam sekejab mata telah disaksikan Smith. Orang
matipun berhasil dia bangkitkan karena imannya yang luar biasa. Pada tahun
1930, memasuki usia tujuh puluhan, Smith merasakan sakit yang luar biasa. Ia
menderita batu ginjal yang serius dan menurut dokter, hanya operasi yang bisa
menyelamatkannya. Tapi ia menjawab, "Dokter, Tuhan yang menciptakan tubuh
ini dan Tuhan yang sanggup menyembuhkannya. Tidak ada pisau yang akan menyayat
selama saya masih hidup."
Tiap malam Smith harus
naik turun ranjangnya, berguling-guling di lantai menahan sakit ketika ia
berusaha keras mengeluarkan batu itu. Satu demi satu batu2 kasar itu keluar dan
ia harus mengalami hal ini selama 6 tahun. Selama itu, pelayanannya tidak
pernah mengendur walau terkadang sakit itu begitu menyiksa. Bahkan pada masa2
itu, ia lebih sering pergi ke Eropa, Afrika Selatan, dan Amerika. Tidak banyak
orang tahu tentang ini, dan selama 6 tahun, lebih dari seratus biji batu telah
dikeluarkannya dan ia simpan dalam botol kaca.
Smith Wigglesworth
berpulang ke pangkuan Bapa pada tanggal 12 Maret 1947. Ia telah menyelesaikan
tugasnya dengan baik dan penuh kemenangan. Ia bekerja dengan iman yang berani
dan dibakar dengan rasa belas kasihan. Smith sangat mempercayai firman Tuhan
dan tergerak oleh belas kasihan pada orang lain, dan paduan dari keduanya
menghasilkan mukjizat besar.
Sumber : Jakarta Berdoa
0 comments:
Posting Komentar