Sejarah Gereja Kalimantan Engalis atau yang biasa dikenal dengan sebutan GKE merupakan bagian dari sejarah Gereja di Barat terutama di Jerman, Swiss dan Belanda dengan bekerjanya Lembaga-lembaga misionaris seperti Zending Barmen,Zending Basel dan Klasis Amsterdam di wilayah Kalimantan.
Sementara itu pekabaran injil bagi suku Dayak di Kalimantan dimulai oleh Zending Barmen (RMG) dengan mengutus dua orang penginjil yang berasal dari Jerman yaitu : Heyer dan Branstein yang saat itu tiba di Jakarta pada tanggal 13 Desember 1834. Akan tetapi hanya Brainstein yang berangkat ke Kaliman dan tiba di Banjarmasin pada tanggal 26 Juni 1835. Kemudian, pada tanggal 3 Desember 1836 tiba lagi tiga orang penginjil antara lain : Beeker, Hupperts, Krusman dan saat itu mereka langsung ditempatkan di pedalaman Kalimantan. Kemudian Baptisan pertama kali terjadi pada tanggal 10 April 1839 yang dilayangkan oleh Hupperts, pelayanan yang mereka lakukan adalah seperti pelayanan pendidikan, kesehatan, pembebasan budak. Pada perang dunia ke I dimana RMG menyerahkan tugas PI ke zending Basel di Swiss pada tahun 1920.
Sekolah Tinggi Theologia pertama kali pada tahun 1932 yang dilakukan oleh Zending Basel yang membidani lahirnya organisasi Gereja Dayak Evangelis pada tanggal 4 April 1935 melalui Sinode. Tetapi pada masa pendudukan Jepang, GDE terputus hubungannya dengan Zending. Selanjutnya, GDE dipimpin oleh pendeta Dayak yang pertama, yaitu: Pdt.H.Dingang Patianom. Para pendeta GDE sadar bahwa gereja bukan hanya untuk orang Dayak tetapi terbuka bagi semua orang. Karena itulah melalui Sinode Umum V pada 5 – 9 November 1950 diputuskan GDE berubah nama menjadi Gereja Kalimantan Evangelis (GKE).
0 comments:
Posting Komentar