Baca: Yohanes 8:2-11
"Barangsiapa di
antara kamu tidak berdosa, hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada
perempuan itu." Yohanes 8:7
Adalah lebih mudah
berkomentar, menyalahkan serta melontarkan penghakiman kepada orang lain
daripada melihat ke 'dalam' diri sendiri (menyadari kesalahan dan kekurangan),
seperti tertulis "Mengapakah engkau melihat selumbar di mata saudaramu,
sedangkan balok di dalam matamu tidak engkau ketahui? Hai orang munafik,
keluarkanlah dahulu balok dari matamu, maka engkau akan melihat dengan jelas
untuk mengeluarkan selumbar itu dari mata saudaramu." (Matius 7:3,5).
Seperti itulah
kehidupan para ahli Taurat dan orang-orang Farisi yang begitu mudahnya
menghakimi orang lain yang berbuat kesalahan. Suatu ketika ahli-ahli Taurat dan
orang-orang Farisi membawa ke hadapan Yesus seorang perempuan yang kedapatan
berzinah dan berkata, "Rabi, perempuan ini tertangkap basah ketika ia
sedang berbuat zinah. Musa dan hukum Taurat memerintahkan kita untuk melempari
perempuan-perempuan yang demikian." (Yohanes 8:4, 5a). Andaikan waktu itu
mereka menyerahkan perempuan pezinah itu kepada imam besar, raja atau hakim, ia
pasti sudah dirajam dengan batu dan mati. Untunglah mereka membawanya kepada
Yesus. Yesus memperhatikan perempuan itu dengan belas kasihan dan kasih yang
luar biasa, dan Dia berkata, "Barangsiapa di antara kamu tidak berdosa,
hendaklah ia yang pertama melemparkan batu kepada perempuan itu." Tak
seorang pun berani melempari perempuan itu, lalu pergilah mereka seorang demi
seorang meninggalkan Yesus.
Adakah di antara kita
yang tidak berdosa atau suci? Tuhan datang "...untuk mencari dan
menyelamatkan yang hilang." (Lukas 19:10); Dia datang untuk orang-orang
berdosa seperti perempuan itu. Berkatalah Yesus, " 'Hai perempuan, di
manakah mereka? Tidak adakah seorang yang menghukum engkau?' Jawabnya: 'Tidak
ada, Tuhan.' Lalu kata Yesus: 'Akupun tidak menghukum engkau, Pergilah, dan
jangan berbuat dosa lagi mulai sekarang.' " (Yohanes 8:10-11). Tuhan
mengasihi orang berdosa. Dia rela mati di atas kayu salib menebus dosa dan
pelanggaran-pelanggaran kita.
Jangan sia-siakan
anugerah keselamatan itu, hiduplah dalam pertobatan dan jangan menghakimi orang
lain!
Sumber : airhidup
0 comments:
Posting Komentar