Baca: Matius 6:9-13
“Bapa kami yang di sorga, Dikuduskanlah namaMu,” Matius 6:9
Sebagai orang Kristen kita pasti tahu dan hafal DOA BAPA
KAMI, bahkan anak-anak sekolah Minggu pun sudah diajarkan untuk mengucapkan doa
ini. Namun banyak dari kita yang kurang memahami makna kata demi kata yang kita
ucapkan.
Sebagaimana ayat nas di atas: “...Dikuduskanlah namaMu,”, nama
Tuhan selalu dihubungkan dengan kekudusanNya sehingga Dia tidak senang jika
namaNya dinajiskan dan diremehkan. Ketika bangsa Israel tidak lagi menghormati
nama Tuhan dan tidak mengindahkan perkataanNya, justru menyembah berhala, Ia
sangat murka: “Tetapi Aku bertindak oleh karena namaKu, supaya itu jangan
dinajiskan di hadapan bangsa-bangsa, di mana mereka berada.” (Yehezkiel 20:9a).
Tindakan Tuhan selalu dikaitkan dengan namaNya yang kudus seperti tulisan Daud:
“Ia menuntun aku di jalan yang benar oleh karena namaNya.” (Mazmur 23:3b). Nama
Tuhan juga merupakan kekuatan dan keselamatan bagi orang yang benar: “Nama
Tuhan adalah menara yang kuat, ke sanalah orang benar berlari dan ia menjadi
selamat.” (Amsal 18:10). Tetapi bagi mereka yang berjalan dalam kegelapan nama
itu menjadi kebencian. Banyak orang sangat ‘alergi’ mendengar nama Yesus.
Mereka melecehkan dan merendahkan namaNya.
Tidaklah cukup kita berdoa mengucapkan “Dikuduskanlah namaMu”. Di seluruh kehidupan, kita harus mau
dipimpin Roh Kudus dan dituntun kepada kehidupan yang kudus. Setiap hari kita
ditantang untuk hidup kudus agar dapat menghayati nama Tuhan yang kudus dan
dapat memuliakan namaNya melalui perbuatan-perbuatan kita. Nama Tuhan yang
kudus harus dimulai dari kehidupan orang yang berdoa “Dikuduskanlah namaMu”. Jika dikuduskanlah
namaMu tidak disertai kekudusan hidup orang yang berdoa itu, maka ucapan
doa itu sama sekali tak ada artinya. Tuhan sangat murka karena namaNya
dinajiskan oleh imam-imam bangsa Israel hingga Ia berkata, “...Aku mencurahkan
geramKu atas mereka dan membinasakan mereka dengan api kemurkaanKu; kelakuan
mereka Kutimpakan atas kepala mereka, demikianah firman Tuhan Allah.” (Yehezkiel
22:31).
Mari bertanggung jawab
atas perbuatan kita setiap hari agar nama Tuhan tidak dinajiskan, karena Dia
memang benar-benar kudus seperti Dia kudus kitapun harus demikian kudus. Amin
Sumber : Renungan
Harian.com
0 comments:
Posting Komentar