Lukas 6:20-26
"Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini lapar, karena
kamu akan dipuaskan. Berbahagialah, hai kamu yang sekarang ini menangis, karena
kamu akan tertawa." Lukas 6:21
Menjadi Kristen bertahun-tahun bukanlah jaminan seseorang
mengalami pertumbuhan iman atau menjadi dewasa rohani. Rasa haus dan lapar
itulah yang membedakan kualitas masing-masing orang. Yesus berkata,
"Berbahagialah orang yang lapar dan haus akan kebenaran, karena mereka
akan dipuaskan." (Matius 5:6). Rasa haus dan lapar itu mendorong orang
mendapatkan lebih banyak lagi dari Tuhan. Ia akan memiliki kerinduan yang
begitu dalam kepada Tuhan, bukan sekedarnya saja; ia pun menyediakan waktu
bersekutu, menyukai firman Tuhan serta merenungkannya siang dan malam, dan
sangat antusias terhadap perkara-perkara rohani. Daud merasakan demikian,
"aku suka melakukan kehendakMu, ya Allahku; TauratMu ada dalam
dadaku." (Mazmur 40:9). Rasa haus dan lapar itulah awal segala sesuatu.
Lapar menyebabkan orang menjangkau sasaran yang lebih tinggi, menjadi agresif
secara rohani, melangkah dengan segala upaya dan segenap keberadaan kita untuk
menangkap setiap kesempatan yang dari Tuhan. Layaknya tentara militan yang
sedang berperang, ia rela berkorban apa pun, tidak takut musuh demi satu
tujuan: meraih kemenangan.
Sampai kapan kita harus merasa haus dan lapar akan Tuhan?
Sampai rasa haus dan lapar itu terpenuhi dan terpuaskan olehNya.
(Sumber : Renungan
Harian)
0 comments:
Posting Komentar