Bacaan Alkitab : 2 Samuel 12:1-25
Memang tiap-tiap ganjaran pada waktu
ia diberikan tidak mendatangkan sukacita, tetapi dukacita. Tetapi kemudian ia
menghasilkan buah kebenaran yang memberikan damai kepada mereka yang dilatih
olehnya. (Ibrani 12:11)
Bukan hal yang menyenangkan apabila ada orang lain mulai
mengkritik atau menegur cara hidup dan cara pandang kita terhadap suatu hal.
Kritikan dan teguran seringkali mendorong kita untuk bersikap antipati tanpa
memikirkan maksud yang sebenarnya. tak jarang pula hal itu dapat membuat kita
marah atau emosi pada orang tersebut . Padahal tidak semua apa yang kita
lakukan benar dan tidak semua kritikan bertujuan menjatuhkan kita. Kadangkala,
kritikan dan tegoran merupakan bukti perhatian yang diberikan seseorang kepada
kita.
Hal yang perlu mendapat perhatian ketika akan memberi
nasehat, tegoran, atau kritik adalah cara penyampaian dan waktu yang tepat
sehingga orang lain bisa lebih menerima apa yang disampaikan , bukan malah
bersikap antipati atau emosi. Melalui renungan hari iniada dua hal yang dapat
kita pelajari, yaitu : Nabi Natan adalah seorang nabi yang memakai hikmat dalam
menyampaikan tegoran kepada raja Daud sehingga Daud pun menyadari kesalahannya.
Dengan lemah lembut ia menunjukkan kesalahan Daud tanpa menjatuhkan wibawa Daud
sebagai seorang raja.
Respons Daud saat teguran tersebut disampaikan, ia tidak
marah kepada Natan, sebaliknya dengan rendah hati mau menyadari kesalahannya
dan langsung memohon pengampunan dari Tuhan. Sikap Daud yang terbuka
membantunya segera menemukan solusi. Saudara yang terkasih di dalam Yesus
Kristus, apabila hari ini kita menerima teguran atau kritikan dari orang lain,
hal pertama yang perlu kita lakukan adalah sabar dan tenang.
Jangan langsung mengambil sikap antipati karena belum tentu
teguran itu bertujuan untuk menjatuhkan kita, meskipun kadangkala cara yang
digunakan tidak berkenan di hati kita dan waktunya kurang tepat. Dan ingatlah
selalu bahwa ada kemungkinan teguran tersebut dapat mendatangkan kebaikan bagi
kita.
Oleh sebab itu cobalah kita dengan berbesar hati menerimanya
tanpa harus berdebat atau menyangkalnya. Siapa tahu, memang kita yang harus
memperbaiki diri. Jika ini yang terjadi, bukankah kita akan bersyukur?
0 comments:
Posting Komentar