(Matius 5:5)
Banyak orang
percaya kurang menyadari bahwa hidup kekristenan adalah sebuah proses
pembelajaran untuk menjadi serupa dengan Kristus. Apalah artinya menyebut diri sebagai pengikut
Kristus, apabila dalam kehidupan sehari-hari karakter dan perilaku kita sama
sekali tidak mencerminkan Kristus atau tidak meneladani bagaimana Kristus
hidup.
Salah satu sifat
Kristus yang patut diteladani adalah kelembutan hati-Nya. Kristus tidak pernah membalas kejahatan dengan
kejahatan, sebaliknya Ia mengasihi orang yang berbuat jahat kepada-Nya, bahkan
terhadap orang-orang yang meludahi-Nya, menghujat-Nya, mencambuk-Nya dan bahkan
menyalibkan-Nya, Ia justru berdoa bagi mereka dan memohonkan pengampunan kepada
Bapa: "Ya Bapa, ampunilah mereka,
sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat." (Lukas 23:34). Bagaimana dengan kita? Ketika disakiti dan dilukai umumnya kita
cenderung membela diri dan berusaha membalas dendam.
Dalam hal mengasihi dan mengampuni musuh, Kristus
adalah teladan utama. Kita pun bisa
belajar dari orang-orang di Alkitab:
Yusuf, walaupun memiliki kemampuan dan kesempatan membalas kejahatan
saudara-saudaranya, tidak dilakukannya.
Ia justru melepaskan pengampunan kepada mereka dan memberikan pertolongan
ketika mereka berada dalam kesesakan.
Musa, meski ditentang hebat dan dikatai-katai oleh Miryam, ia tak
membalas dan akhirnya Tuhan sendiri yang bertindak sebagai pembela; "...tampaklah Miryam kena kusta, putih
seperti salju;" (Bilangan 12:10). Rasul Paulus juga menghadapi hal yang
sama: "Aleksander, tukang tembaga
itu, telah banyak berbuat kejahatan terhadap aku. Tuhan akan membalasnya
menurut perbuatannya." (2 Timotius
4:14).
Sebagai pengikut
Kristus, terimalah perintah untuk hidup sama seperti Kristus hidup (1 Yohanes 2:6), walaupun untuk memiliki
kelembutan hati seperti Kristus tidak mudah, diperlukan proses dan hati yang
mau tunduk kepada pimpinan Roh Kudus.
Ketika kita punya
kelembutan hati, mengasihi dan mengampuni orang yang bersalah kepada kita,
sesungguhnya kita sedang membiasakan diri untuk mengenakan pribadi Kristus!
Sumber : Renungan Harian


0 comments:
Posting Komentar