Mazmur 92:6-7
(92-6) Betapa besarnya
pekerjaan-pekerjaan-Mu, ya TUHAN, dan sangat dalamnya
rancangan-rancangan-Mu.
(92-7) Orang bodoh tidak akan
mengetahui, dan orang bebal tidak akan mengerti hal itu.
Merenung dengan melamun atau mengkhayal itu beda.
Mengkhayal dan melamun bisa bahaya, karena iblis bisa memasukkan hal-hal jahat
ke dalam pikiran kita.
tapi yang benar adalah merenungkan akan Tuhan.
Mengkhayal dan melamun adalah imitasi dari merenung. Merenung dengan Iman
kepada Tuhan, karena jika tidak, maka jadinya hanya mengkhayal.
Merenung menggunakan pikiran, pikiran tidak berhenti.
Maka merenung dengan pikiran adalah satu kesatuan.
tapi seringkali merenung kita selalu identikan dengan
hanya diam saja.
Setiap pagi kita bisa merenungkan, apa saja, yang
membuat kita mengucap syukur kepada Tuhan. Doa yang disertai dengan iman dan
pengertian adalah sesuatu yang hidup.
Merenungkan, ada matahari kita berterima kasih,
disertai dengan pikiran, dengan doa, itulah yang namanya perenungan.
Dalam perenungan akan menghasilkan pemikiran-pemikiran
yang jenius dalam ilham Roh. Dan akan menhasilkan pengertian akan
pikiran-pikiran Allah dalam kehidupan kita.
Dengan merenungkan Firman Tuhan, di dalam perjalanan
kita setiap hari , maka kita akan menemukan Firman Tuhan yang hebat. Misalnya, ketika
bertemu dengan bunga yang bagus, Firman Tuhan berkata bahwa sehebat bajunya
Salomo tidak seindah dari salah satu bunga yang Tuhan ciptakan. Betapa
banyaknya pengucapan syukur yang bisa kita lakukan pada pagi hari.
Ada pohon dan tumbuhan depan rumah kita, siapakah yang
menciptakannya?
Tuhan ciptakan ada banyak orang, ucapkanlah syukur,
sebagaimana Nuh diselamatkan ketika masuk bahtera, tapi dia sedih karena hanya
keluarga dia saja yang ada. tapi kita, ada banyak orang, bahkan pergi ke sorga
saja nanti kita tidak sendirian. Ucapkanlah syukur jika banyak orang yang ada
dalam hidup kita, lingkungan kita, dimana saja.
Alangkah hebatnya pikiran manusia dapat bekerja.
sehingga ketika berdoa, maka ucapan syukur kita bisa penuh.
Semua yang ada dalam hidup kita harus digali, kalau
kita bisa belajar demikian, maka kita tidak akan kehabisan bahan untuk mengucap
syukur kepada Tuhan.
0 comments:
Posting Komentar