![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEg3G9NHxl02P7TNK0cXy-zcBpPUCUyT0NsrUmy0k7v_rnLfk4W6Wm_gSTKAi7ccQVFHgl1G9BzAsBCmgkFrxawwINL3N5Qs-GjxVenHE5F9tJvxs9zaKRMDg2DheBBkd9_8ZZp50UcSGQtv/s1600/Setiap+Masalah+Pasti+Ada+Jalan+Keluarnya.jpg)
Menderita secara fisik atau batin karena iman kepada Kristus adalah suatu paket yang harus siap untuk kita pikul saat kita memutuskan menjadi muridNya. Kenapa? karena Guru Agung kita sendiri pun sudah menjalani berbagai penderitaan selama Ia hidup sebagai manusia. " Seorang murid tidak lebih dari pada gurunya, atau seorang hamba dari pada tuannya." (Mat 10:24). Namun, kalau orang percaya menghadapi penderitaan dengan lapang dada, ini yang akan menjadi kesaksian yang berharga bagi dunia untuk memenangkan jiwa-jiwa yang terhilang penderitaan memberi kesempatan bagi orang percaya untuk memanifestasikan kasih dan kemuliaan kuasa Tuhan.
Bagi murid Kristus yang sejati, menderita karena Dia adalah sebuah kehormatan. Inilah yang membentuk pola pikiran Yakobos sehingga ia berkata,"Saudara-saudaraku, anggaplah sebagai suatu kebahagiaan, apabila kamu jatuh ke dalam berbagai - berbagai pencobaan." (Yak 1:2).
0 comments:
Posting Komentar