Jumat, 15 September 2017

 18.22.00      ,    No comments





Mazmur 90:10 Masa hidup kami tujuh puluh tahun dan jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan; sebab berlalunya buru-buru, dan kami melayang lenyap.

Klau kita bisa hidup sampai lebih dari tujuh puluh tahun sekalipun, tidak ada suatu kesenangan apapun yang bisa kita nikmati di usia itu. Kita harus berpikir secara realistis. Berpikir artinya; menggunakan akal budi untuk mempertimbangkan dan memutuskan sesuatu. Supaya kita tidak salah mengambil sebuah keputusan.
Di usia yang setua itu, setiap manusia akan diperhadapkan dengan begitu banyak masalah kesehatan tubuh, dimana tubuh manusia di masa tua sudah semakin rentan terhadap berbagai penyakit. Jadi seperti yang firman Tuhan katakan; “jika kami kuat, delapan puluh tahun, dan kebanggaannya adalah kesukaran dan penderitaan”
Itulah kenapa kita harus berpikir sedemikian rupa, sehingga dalam perjalanan hidup ini kita bisa mengambil keputusan yang tepat untuk masa depan kehidupan kita di kekekalan nanti.
Kita harus berpikir kalau hidup di kekekalan itu adalah hidup yang sesungguhnya, dimana kehidupan di kekekalan itu tidak pernah berakhir lagi, artinya tidak ada kematian lagi.
Di kekekalan nanti hanya ada dua tempat untuk melangsungkan kehidupan, yaitu hidup dalam Kerajaan sorga atau hidup di neraka. Namun sesungguhnya seperti yang firman Tuhan maksudkan, bahwa orang yang hidup di neraka itu, adalah gambaran dari kematian ke dua.
Sebagai orang percaya kita tentu tahu bahwa saat kita percaya kepada Allah di dalam Tuhan Yesus Kristus, maka kita menerima jaminan keselamatan di dalam Yesus.
Persoalannya adalah untuk selamat dan bisa hidup bersama dengan Tuhan Yesus di dalam Kerajaan-Nya, setiap orang yang percaya kepada-Nya harus hidup sama seperti Tuhan Yesus, yaitu hidup melakukan kehendak Allah Bapa di sorga.






0 comments:

Posting Komentar

Recent Post

Layanan Doa

WhatsApp: Call Center : 0819 0707 9179

Event

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery

ada jawaban

VIDEO