Rabu, 21 Oktober 2015

 13.48.00         No comments

Waspada dan BerJaga-Jagalah !
Sadarlah dan berjaga-jagalah! Lawanmu, si Iblis, berjalan keliling sama seperti singa yang mengaum-aum dan mencari orang yang dapat ditelannya. ~ 1 Petrus 5:8
Setiap orang pasti pernah mengalami kegagalan. Pertanyaannya adalah bagaimana kita meresponi kegagalan tersebut. Banyak orang yang akhirnya berhenti melayani Tuhan karena merasa bersalah dan gagal. Tetapi kegagalan bukanlah akhir segalanya. Sebaliknya, kegagalan bisa menjadi awal yang baru dan bangkit menjadi pribadi yang lebih kuat dalam mengikut Kristus.
Petrus pernah mengalami kegagalan dan Yesus memperingatkan dia bahwa Setan meminta ijin untuk “menampi” para murid seperti gandum – menggoncang mereka untuk memisahkan gandum dan sekam. Setan ingin mengguncang iman Petrus dengan harapan dia jatuh dan menjauh dari Yesus seperti sekam yang tertiup angin. Petrus sangat percaya pada janjinya yang ia ucapkan kepada Yesus, “Tuhan, aku bersedia masuk penjara dan mati bersama-sama dengan Engkau!” (Lukas 22:33). Namun Setan tahu kekuatan rasa takut dan menggunakannya untuk menyerang Petrus. Lebih lagi, Setan tahu bahwa para murid Yesus akan merasa terluka kepada ketidaksetiaan mereka sendiri. Orang dengan harga diri yang terluka tidak terelakkan sering mempertanyakan apakah dirinya berarti.
Saat setan menyerang umat Tuhan, tujuannya adalah untuk menghancurkan iman mereka dan membuat mereka percaya bahwa dirinya tidak berharga dan tidak berguna bagi Tuhan. Setan ingin agar kita menjauh dari Tuhan dan tidak melayani Dia. Oleh karena itu, Setan menyerang apa yang menjadi kekuatan kita – wilayah yang kita merasa bahwa diri kita tidak terkalahkan, atau setidaknya terlindungi dengan baik. Dan ketika Setan berhasil, kita akan merasa kecewa dan moral kita jatuh. Namun kita tidak harus terus menerus mengasihani diri sendiri, Jika kita mau, Tuhan bisa menjadikan kegagalan kita untuk membersihkan hidup kita. Itulah yang dilakukan Petrus, dia merendahkan hatinya, dia taruh harga dirinya di bawah kaki Kristus dan mengijinkan Tuhan memulihkan hidupnya. Setelah itu, dia tidak takut dihina, dianiaya dan mati untuk memberitakan Injil. Kegagalan yang dialami Petrus menjadi pelajaran untuk membangkitkan imannya menjadi lebih kuat dan memiliki kehambaan yang sejati.
Hari ini apakah ada kegagalan yang menjadi ganjalan bagi Kita untuk lebih lagi melayani Tuhan? Mari datang kepada-Nya dan ijinkan Tuhan memakai kegagalan Kita untuk maksud-Nya yang mulia.
Tuhan Memberkati,

0 comments:

Posting Komentar

Recent Post

Layanan Doa

WhatsApp: Call Center : 0819 0707 9179

Event

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery

ada jawaban

VIDEO