Pada umumnya orang beranggapan bahwa kepala dengan otak
menjadi pusat dan pengatur kegiatan manusia. Tetapi firman Tuhan menyatakan
bahwa hati adalah pusat dari kehidupan manusia, "jagalah hatimu…dari
situlah terpancar kehidupan" (Ams 4:23). Secara alkitabiah hati dapat
dilihat sebagai berisi seluruh pikiran, perasaan, dan kehendak seseorang.
Hati adalah pusat intelek berhubungan dengan pikiran manusia,
hati adalah pusat perasaan, hati adalah pusat kehendak manusia.
Ketika Adam dan Hawa memilih untuk menuruti godaan Iblis dan
makan dari pohon pengetahuan baik dan buruk, keputusan mereka itu secara
drastis mempengaruhi hati mereka. Sejak saat itu hati manusia dipenuhi
kejahatan, hati yang menyerahkan diri untuk melakukan kejahatan menghadapi
risiko akan menjadi keras. Orang yang terus-menerus menolak untuk mendengarkan
Firman Allah dan sebagai gantinya menuruti keinginan-keinginannya sendiri akan
menemukan hatinya menjadi keras.
Jawaban Allah terhadap dosa di dalam hati manusia ialah
pembaharuan yang dialami oleh kita jika kita bertobat dari dosa-dosa kita,
berbalik kepada Allah, dan secara pribadi percaya kepada Yesus sebagai
Tuhan dan Juruselamat.
Sumber :
alkitab.sabda.org
0 comments:
Posting Komentar