Senin, 27 April 2015

 09.52.00      No comments

Tidak Rubuh Sekalipun Di Terjang Badai
Menara Miring Pisa merupakan menara lonceng katedral di kota Pisa, Italia yang berdiri miring dari garis lurus sepanjang 5 meter. Sejak dibangun sekitar tahun 1173-1372, menara ini sebenarnya berdiri tegak setinggi 55 meter di atas marmer yang kokoh. Namun setelah melewati tiga kali tahap pembangunan, tanahnya tidak stabil dan mulai membuat menara goyang dan miring. Dan kemungkinan suatu hari nanti akan benar-benar rubuh.
Firman Tuhan Berkata dalam Matius 7 : 25 “Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”
Kondisi ini merupakan cerminan dari kehidupan. Sebuah kehidupan yang dibangun di atas tanah yang rapuh akan menjadi kehidupan yang tidak stabil. Hidup didasari oleh tanah dimana kita dibangun. Baik sebagai remaja, orang dewasa atau warga negara, kita akan selalu membangun sebuah fondasi.
Hal itu serupa dengan badai kehidupan yang dialami oleh setiap orang. Dalam Matius 7 : 26, Yesus memberi perumpamaan tentang orang bijak dan orang bodoh yang diperhadapkan dengan badai yang datang tiba-tiba. Badai bisa dialami siapa saja, tak peduli apakah kita berpendidikan dan memiliki posisi. Atau dari kalangan kelas atas, menengah atau rendah.
Yesus menekankan setiap orang akan berhadapan dengan badai yang sama. Namun Ia menekankan perbedaan antara tindakan orang bijak dan bodoh dalam mendirikan rumah. Orang bijak mendirikan rumahnya di atas batu, sedang orang bodoh di atas pasir. “Kemudian turunlah hujan dan datanglah banjir, lalu angin melanda rumah itu, tetapi rumah itu tidak rubuh sebab didirikan di atas batu”.
Dalam perumpamaannya, Yesus menerangkan tentang perbedaan badai yang menerjang kedua rumah itu. Ada tiga dimensi badai yang mungkin terjadi, yaitu hujan deras yang menerjang atap rumah, air yang naik dan menerpa fondasi serta angin kencang yang menerpa dinding rumah. Demikianlah jenis badai yang kerap datang dalam kehidupan kita sehari-hari.
Tuhan tidak menjamin orang-orang percaya untuk tidak mengalami penderitaan dan kemalangan, namun melalui itu Ia hendak mengajarkan tentang iman yang tangguh dan bersandar sepenuhnya kepada Tuhan. Tak peduli dengan jenis badai apa yang akan menerpa hidup kita, asal kita menempatkan Yesus sebagai fondasinya, maka Ia akan tetap menopang kita. Kita tak akan rubuh dalam badai, sebab kita dibangun dengan fondasi yang kuat. Pertanyaannya adalah: Sudahkah saya menjadikan Yesus sebagai fondasi hidup saya?Berterimakasihlah karena Yesus akan selalu hadir mendampingi kita berjalan di tengah badai kehidupan.
Tuhan Memberkati,

0 comments:

Posting Komentar

Recent Post

Layanan Doa

WhatsApp: Call Center : 0819 0707 9179

Event

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery

ada jawaban

VIDEO