"Lalu ia berdoa pula dan langit
menurunkan hujan dan bumipun mengeluarkan buahnya." Yakobus 5:18
Alkitab terlebih dahulu
menjelaskan: "Elia adalah manusia
biasa sama seperti kita, dan ia telah bersungguh-sungguh berdoa, supaya hujan
jangan turun, dan hujanpun tidak turun di bumi selama tiga tahun dan enam bulan." (ayat 17).
Jadi sudah jelas bahwa Elia adalah manusia biasa, sama dengan kita. Yang mungkin membedakan adalah imannya.
Mengapa doa Elia begitu berkuasa?
Ada kuasa yang luar biasa yang Tuhan berikan kepada orang-orang benar
yang sungguh-sungguh berdoa. Pernah kita
baca dalam renungan beberapa hari lalu, bahwa orang benar adalah "Orang yang bersih tangannya dan murni
hatinya, yang tidak menyerahkan dirinya kepada penipuan, dan yang tidak
bersumpah palsu." (Mazmur
24:4). Diartikan juga sebagai
orang-orang yang hidup dalam kebenaran.
Itulah yang menjadi kunci mengapa doa yang dipanjatkan Elia kepada Tuhan
selalu menghasilkan kuasa mujizat.
Ketika Elia berdoa supaya langit menurunkan hujan, maka terjadilah. "Maka dalam sekejap mata langit menjadi
kelam oleh awan badai, lalu turunlah hujan yang lebat." (1 Raja-Raja 18:45a). Mujizat juga terjadi di atas gunung Karmel
saat ia berhadapan dengan nabi-nabi Baal (baca 1 Raja-Raja 18:36-40). Sungguh ada kuasa di balik doa orang
benar! Juga karena doa Elisa, anak
perempuan Sunem yang sudah meninggal sanggup dihidupkan kembali. "Maka bersinlah anak itu sampai tujuh
kali, lalu membuka matanya." (2
Raja-Raja 4:35b).
Begitu juga ketika Yosua berdoa dengan sungguh-sungguh, katanya, "Matahari, berhentilah di atas Gibeon
dan engkau, bulan, di atas lembah Ayalon!
Maka berhentilah matahari dan bulanpun tidak bergerak, sampai bangsa itu
membalaskan dendamnya kepada musuhnya.
Belum pernah ada hari seperti itu, baik dahulu maupun kemudian, bahwa
Tuhan mendengarkan permohonan seorang manusia secara demikian, sebab yang
berperang untuk orang Israel ialah Tuhan."
(Yosua 10:12, 13a, 14). Luar
biasa! Doa orang benar itu menghasilkan
kuasa! Kita pun bisa mengalami mujizat
asal kita hidup benar di hadapan Tuhan.
Tak boleh dilupakan bahwa kita juga
harus mengakui dosa-dosa kita, baik dosa terhadap sesama dan juga terhadap
Tuhan (baca Yakobus 5:16), supaya doa
kita didengar Tuhan.
0 comments:
Posting Komentar