Baca: Lukas 22:39-46
"Lalu
pergilah Yesus ke luar kota dan sebagaimana biasa Ia menuju Bukit Zaitun.
Murid-murid-Nya juga mengikuti Dia." Lukas 22:39
Beberapa
waktu yang lalu telah ditulis bagaimana Yesus telah memberikan satu teladan
kepada kita tentang kehidupan doaNya, di mana Dia senantiasa menyediakan waktu
untuk bercakap-cakap dengan Bapa saat pagi masih gelap. BagiNya Bapa adalah
segalanya. Keintiman dengan Bapa inilah yang menjadi kekuatan dalam pelayanan
Yesus. Alkitab tidak pernah mencatat Yesus merasa bosan atau jemu berdoa.
Justru Dia begitu teguh menjalankan waktu-waktu tetapNya berdua dengan Bapa
dalam doa.
Berbicara
kepada Bapa melalui doa bukalah sekedar rutinitas atau kebiasaan bagi Yesus,
melainkan suatu kerinduan yang dalam untuk bertemu, memandang wajahNya dan
memahami kehendakNya karena, "...Aku hidup oleh Bapa," kata Yesus
(Yohanes 6:57). Saat berada di Yerusalem
Tuhan Yesus biasa berdoa di taman Getsemani di bukit Zaitun. Kata biasa
menunjukkan keteraturan (rutininasNya) berdoa di situ. Di tempat itu pula Dia
sering berkumpul dengan murid-muridNya. Tuhan Yesus sangat disiplin dalam hal
waktu; Ia berdoa secara teratur di pagi hari guna mempersiapkan hati dan
mempertajam kepekaanNya terhadap kehendak Bapa.
Hal ini juga
dilakukan Daud, seperti katanya, "Bangunlah, hai jiwaku, bangunlah, hai
gambus dan kecapi, aku mau membangunkan fajar!" (Mazmur 57:9). Daud
mencari hadirat Tuhan terlebih dahulu sebelum memulai segala sesuatu. Daniel
pun memiliki tempat dan waktu khusus di mana ia secara teratur berdoa.
"Dalam kamar atasnya ada tingkap-tingkap yang terbuka ke arah Yerusalem;
tiga kali sehari ia berlutut, berdoa serta memuji Allahnya, seperti yang biasa
dilakukannya." (Daniel 6:11b). Inilah kekuatan Daniel sehingga ia tetap
berkemenangan meski berada dalam situasi-situasi gawat, contohnya di saat raja
Darius melarang seluruh rakyatnya menyembah apa paun selain kepadanya. Siapa
pun yang melanggar titah raja akan menanggung akibatnya! Namun Daniel memiliki
keberanian berkata tidak! Kehidupan Daniel menjadi kesaksian karena dia sangat
dekat dengan Allah melalui jam-jam doanya. Bagaimana dengan kita?
Berdoa
teratur dan disiplin adalah kunci memiliki hidup berkemenangan!
Sumber :
renungan air hidup


0 comments:
Posting Komentar