"Sesungguhnya, berbahagialah
manusia yang ditegur Allah; sebab itu janganlah engkau menolak didikan Yang
Mahakuasa." Ayub 5:17
Adakah seorang anak yang tidak
menerima didikan dari ayahnya atau orangtuanya?
Semua pasti pernah mengalami dan merasakannya. Karena terlalu bandelnya terkadang seorang
anak sampai harus mengalami hajaran. Dan
ketika orangtua menghajar kita dengan keras, apakah itu tanda bahwa mereka
membenci dan tidak mengasihi kita?
Tertulis: "Siapa tidak
menggunakan tongkat, benci kepada anaknya; tetapi siapa mengasihi anaknya,
menghajar dia pada waktunya."
(Amsal 13:24).
Orangtua jasmani mendidik dan
menghajar anaknya dengan tujuan untuk kebaikan si anak itu sendiri supaya
mereka tidak menjadi anak yang nakal, tapi menjadi anak yang patuh. Begitu juga dengan kita yang berstatus
sebagai anak-anak Tuhan harus mau dan rela untuk dididik, ditegur dan dihajar
oleh Tuhan yang Bapa kita. Karena
itu "Hai anakku, janganlah anggap
enteng didikan Tuhan, dan janganlah putus asa apabila engkau diperingatkan-Nya;
karena Tuhan menghajar orang yang dikasihi-Nya, dan Ia menyesah orang yang
diakui-Nya sebagai anak." (Ibrani
12:5-6). Namun yang perlu kita pahami,
kata 'hajaran' ini bukanlah suatu pukulan yang didasari oleh perasaan marah
atau benci, tapi mengandung arti suatu tindakan disiplin yang akan membawa kita
kepada kedewasaan. Memang untuk dapat
masuk dalam didikan Tuhan ini tidaklah mudah karena kita harus menaklukkan
keinginan diri sendiri, khususnya yang menyangkut kedagingan kita. Didikan dan hajaran Tuhan itu memang sakit
bagi daging kita, tapi semua itu mendatangkan kebaikan bagi kita; hal ini membuktikan bahwa Tuhan sangat peduli
dan mengasihi kita begitu rupa. Tuhan
mendidik kita supaya kita tumbuh sebagai manusia-manusia rohani dan berkarakter
seperti Kristus. Karena itu jangan marah
dan kecewa jika kita sedang berada dalam didikan Tuhan, sebaliknya, tetaplah
berpegang teguh pada ketetapan-ketetapanNya.
Milikilah penyerahan diri kepada
Tuhan dan mohon pimpinan Roh Kudus senantiasa, karena Dialah yang akan
memampukan kita untuk melewati semuanya itu!
"Karena Dialah yang melukai,
tetapi juga yang membebat; Dia yang memukuli, tetapi yang tangan-Nya
menyembuhkan pula." Ayub 5:18

0 comments:
Posting Komentar