Rabu, 10 Mei 2017


"Ya, semua orang yang menantikan Engkau takkan mendapat malu;"
(Mazmur 25:3a).

Nabi Habakuk memberi nasehat supaya kita tidak menjadi putus asa dan tetap terus menanti-nantikan Tuhan (Habakuk 2:3). Bahkan seorang Abraham tidak terpengaruh dengan situasi dan kondisi yang ada, tapi terus berusaha untuk menyingkirkan segala kebimbangan yang ada dan menguatkan iman percaya bahwa Tuhan yang ia sembah adalah Tuhan yang hidup dan berkuasa untuk melakukan segala perkara.

Bagimana dengan kita? seringkali kondisi mempengaruhi sikap kita terhadap janji Tuhan. Kita kalahkan dengan apa yang terlihat oleh mata jasmani kita sehingga kita pun bertanya dalam hati, "Apakah benar janji Tuhan itu?" Apakah Tuhan sanggup menyembuhkan sakitku, sedangkan dokter saja sudah angkat tangan?". Kita harus segera menyadarinya jangan membatasi cara Tuhan bekerja karena sampai kapan pun kita tidak akan mampu menyelami pikiran Tuhan, " Sebab rancangan-Ku bukanlah rancanganmu, dan jalanmu bukanlah jalan-Ku, demikianlah firman Tuhan." (Yesaya 55:8). Justru dalam keadaan demikian, hati kita harus melekat kepada Tuhan.

Banyak dari kita yang tidak kembali bersemangat dalam pengiringan akan Tuhan sehingga meninggalkan jam-jam doa. Bukannya Tuhan lupa atau ingkar janji, namun terkadang Tuhan mengijinkan hal itu terjadi karena Dia ingin memproses dan mendewasakan kita.

0 comments:

Posting Komentar

Recent Post

Layanan Doa

WhatsApp: Call Center : 0819 0707 9179

Event

Diberdayakan oleh Blogger.

Gallery

ada jawaban

VIDEO