Membangun Rumah Rohani
Firman Tuhan dalam Lukas 6:48b "Ketika datang air bah dan banjir melanda rumah itu, rumah itu tidak dapat digoyahkan, karena rumah itu kokoh dibangun."
Orang saleh adalah orang yang senantiasa taat kepada Tuhan dan memperhatikan titah-titahNya; umat seperti inilah yang menjadi kesayanganNya. Sebaliknya Tuhan sangat kecewa apabila anak-anakNya tidak mau melakukan perintahNya, hanya berteori saja.
Ada dua jenis bangunan yang secara fisik tampak sama. Namun perbedaan dan kualitas bangunan itu baru terlihat apabila terjadi guncangan dari luar. Bangunan yang dasarnya kuat tidak akan goyah walaupun air bah dan banjir melandanya. Berbeda dengan bangunan yang didirikan di atas pasir, tanpa pondasi yang kuat; secepat badai, taufan dan juga air bah datang, secepat itu pula bangunan itu akan roboh dan tinggal puing-puing.
Saat-saat ini kita harus membangun 'rumah rohani' kita: membangun iman, ketaatan, ketekunan, kesetiaan dan sebagainya, yang kesemuanya harus berlandaskan Firman Tuhan yang didirikan di atas dasar batu karang yaitu Tuhan Yesus sendiri. Perbedaan kualitas 'bangunan rohani' masing-masing orang akan terlihat nyata saat badai persoalan itu datang dan menyerang kita.
Sudahkah kita membangun 'rumah rohani' kita dengan benar? Jika belum, segeralah berbenah sebelum terlambat! “hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan hanya pendengar saja; sebab jika tidak demikian kamu menipu diri sendiri." (Yakobus 1:22).
Tuhan Memberkati
0 comments:
Posting Komentar