Ayat
: 2 Petrus 1 : 7 Serahkanlah segala kekuatiranmu kepadaNya, sebab Ia yang
memelihara kamu.
Ada seorang ibu yang hidupnya dipenuhi dengan kekhawatiran. Ada saja yang ia
khawatirkan, ketika anaknya masih kecil ia selalu khawatir tidak dapat
membiayai kehidupan anaknya. Ketika anaknya sudah lulus sekolah, ia khawatir
anaknya tidak mendapat jodoh dan lama menikah. Ketika anaknya sudah menikah ia
khawatir akan masa tuanya. Ada begitu banyak kekhawatiran yang timbul dari dalam
dirinya.
Apakah dalam hidup ini banyak yang kita khawatirkan dan pikirkan? Apa yang
perlu kita lakukan jika kekhawatiran melanda hati kita? Percaya dan berpasrah
kepada Tuhan. Kepercayaan dan kepasrahan seperti seorang anak kecil kepada ayah
atau ibunya. Setiap anak kecil tidak pernah merasa khawatir bila dekat dengan
ayah atau ibunya. Mereka percaya bahwa ayah dan ibunya akan mencukupkan segala
sesuatu yang mereka butuhkan. Contoh kecil dalam hal makan, anak kecil tidak
pernah memikirkan pagi ini sarapan apa, siang ini makan apa atau nanti malam
apakah saya ada makanan? Mereka percaya ibunya akan menyiapkan bagi dirinya.
Demikian juga halnya kita dengan Tuhan, percaya dengan sungguh bahwa Tuhan akan
menyelenggarakan seluruh kehidupan kita dan memberikan apa yang kita perlukan,
bukan memberikan apa yang kita minta. Terkadang, tanpa disadari kita tidak
dapat melihat dengan jelas apa benar-benar diperlukan untuk kehidupan kita.
Akan tetapi, Tuhan mengetahui segalanya dan telah menyiapkan segalanya untuk
kita masing-masing.
Tidak jarang juga kita selalu menyibukkan diri kita dengan hal-hal yang tidak
perlu. Contohnya, pekerjaan yang masih dikerjakan esok hari, tetapi kita
selesaikan hari ini kemudian tidak bisa bangun untuk berdoa; pada hari minggu
juga masih membuka toko dengan alasan hari minggulah yang paling banyak
pelanggan, dan tidak pergi ke gereja, dan ada yang ingin melarikan diri dari
rumah sehingga mencari kesibukan untuk pelayanan di gereja, ada juga yang tidak
ingin pulang ke rumah dengan alasan masih lembur dalam pekerjaan. Tetapi,
pernahkah timbul dalam hati kita untuk menyibukkan diri dengan Tuhan? Banyak
hal bisa kita lakukan, kita pikirkan, akan tetapi pernahkah kita meneladani Maria yang telah memilih bagian terbaik dengan duduk di bawah kaki Yesus?
Ketika kita selalu sibuk, sibuk dan sibuk... Yesus hanya memandang dan menunggu
kapan kita berhenti dan memalingkan diri kepada-Nya untuk mendengarkan-Nya dan
menimba kembali kekuatan daripada-Nya. Satu hal yang perlu dalam hidup kita,
yaitu duduk diam bersama dengan Yesus. Memang dibutuhkan pengorbanan waktu,
bagi kita yang sangat sibuk tentu sulit meluangkan waktu sedikit saja bersama
Yesus. Tapi, tanpa Yesus hidup tidak berarti dan apa pun yang kita kerjakan
semuanya sia-sia dan kita tidak pernah merasa puas dengan apa yang kita
kerjakan. Berikanlah waktu anda untuk Yesus, Dia telah memberikan anda 24 jam
setiap hari untuk beraktifitas. Berapa banyak waktu yang rela anda berikan
untuk duduk diam bersama-Nya setiap hari?
Sumber : www.carmelia.net
0 comments:
Posting Komentar