"Tetapi hendaklah kamu menjadi pelaku firman dan bukan
hanya pendengar saja;" Yakobus 1:22
Renungan hari ini menasihati dan mengingatkan kita supaya
menjadi anak-anak Tuhan yang taat. Taat
artinya menjadi pelaku firman.
Mengapa? Karena ketaatan adalah
syarat untuk mengalami berkat Tuhan.
Semua orang percaya pasti tahu kebenaran ini, tapi dalam prakteknya kita
sulit sekali melakukan apa yang diminta Tuhan.
Di sisi lain kita menuntut Tuhan untuk memberkati hidup kita. Pemazmur menyatakan, "Sebab Engkaulah yang memberkati orang
benar, ya TUHAN; Engkau memagari dia dengan anugerah-Mu seperti perisai." (Mazmur 5:13). Salomo pun turut menulis, "Berkat ada di atas kepala orang
benar," (Amsal 10:6). Orang benar adalah orang yang hidup tidak
bercela, yang melakukan firman Tuhan dalam hidupnya.
Untuk menjadi pelaku firman diperlukan tindakan iman yang
nyata dalam kehidupan kita, sebab berkat itu sudah disediakan Tuhan, sedangkan
bagian kita adalah mengambil berkat tersebut.
Maukah kita melangkah untuk mengambil berkat itu atau tidak? Selama kita diam saja dan tidak mau
melangkah, sampai kapan pun kita tidak akan mendapatkan berkat yang sudah
tersedia di depan mata itu.
Melangkah
berarti mau melakukan apa yang diperintahkan Tuhan. Contoh:
Alkitab menasihati kita untuk tidak menjauhkan diri dari
pertemuan-pertemuan ibadah (baca Ibrani 10:25), maka kita pun harus setia
beribadah kepada Tuhan dengan sungguh-sungguh, menghargai waktu dan kesempatan
yang diberikan Tuhan, sehingga kita pun dapat berkata, "Sebab lebih baik satu hari di
pelataran-Mu dari pada seribu hari di tempat lain; lebih baik berdiri di ambang
pintu rumah Allahku dari pada diam di kemah-kemah orang fasik." (Mazmur 84:11). Firman Tuhan memerintahkan kita untuk
mengembalikan persepuluhan (baca Maleakhi 3:10), sudahkah kita setia
mengembalikan persepuluhan?
Ketika kita melakukan firman Tuhan, selain kita akan
diberkati Tuhan, juga akan disebut sebagai orang yang berbahagia alias
menikmati kebahagiaan hidup.
"Tetapi barangsiapa meneliti hukum yang sempurna, yaitu hukum yang
memerdekakan orang, dan ia bertekun di dalamnya, jadi bukan hanya mendengar
untuk melupakannya, tetapi sungguh-sungguh melakukannya, ia akan berbahagia
oleh perbuatannya." (Yakobus 1:25)
Sumber : Renungan Harian Air Hidup
0 comments:
Posting Komentar